Peranan mahasiswa untuk menguatkan gerakan masyarakat sipil sangat ditunggu-tunggu. Khususnya memasuki pemilu 2024 yang krusial, peranan mahasiswa sangat penting untuk mengawal pemilu yang berkualitas.
“Anda (mahasiswa) bisa mengawal pemilu. Kita bisa melawan hukum dengan upaya hukum, misalnya melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi,” kata Ahli Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie dalam diskusi yang digelar Komisi Informasi Pusat (KIP) bertajuk “Peran Strategis Mahasiswa Mengawal Transparansi Informasi Pemilu dalam Mewujudkan Pemilu Terbuka 2024”, Jakarta (26/9).
Menurut Jimly, uji materi ke Mahkamah Konstitusi merupakan bagian dari mahasiswa berpartisipasi menyangkut kebijakan. Pemilu merupakan proses demokrasi yang menyangkut kepentingan publik seluruhnya, untuk itu menurut Jimly, mahasiswa bisa melakukan koreksi pada peraturan-peraturan yang bertentangan dengan semangat Reformasi dan Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945.
“Karena Pemilu itu menyangkut citra bernegara. Jangan sampai pemilu kita buruk,”
Menurut Jimly, masa depan kualitas demokrasi, ditentukan oleh pemilu yang bermartabat. Ia menyarankan organisasi mahasiswa bisa berpartisipasi bersama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk mengawal Pemilu 2024 mendatang. []
