Peluncuran Electionhouse.org dan Diskusi Publik "Media Alternatif Mengawal Demokrasi"

Peluncuran Electionhouse.org dan Diskusi Publik "Media Alternatif Mengawal Demokrasi"
Image credit: rumahpemilu.org

Latar Belakang

Hasil pemantauan berita televisi oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tahun 2021–2022 menyimpulkan bahwa kepemilikan media massa yang terintegrasi dengan pimpinan partai politik menghasilkan informasi yang bias. Belum lagi ditambah media massa lain yang jelas-jelas mendukung salah satu peserta pemilu. Situasi ini menimbulkan kebutuhan untuk memutakhirkan pengetahuan pemilu melalui media massa, tantangan untuk menjamin imparsialitas dan mengakomodasi aspirasi warga negara yang demokratis, terutama kelompok marginal (perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, masyarakat adat, dan kelompok afirmatif lainnya).

Padahal, mendapatkan informasi yang mudah dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan kebutuhan yang lebih tinggi dalam konteks pemilu. Rumitnya pemilu dan informasi pemilu yang tidak tepat membuat warga negara sulit untuk memilih bahkan kehilangan hak politiknya karena masalah dalam tahapan pemilu. Warga negara yang memiliki hak pilih tidak boleh masuk dalam daftar pemilih atau tidak dapat memberikan suara pada hari pemungutan suara. Dalam Pemilu Indonesia 2019, terdapat 17 juta suara tidak sah yang kemungkinan disebabkan oleh kompleksitas pemilu dan disinformasi (kpu.go.id).

Selama ini penyelenggara pemilu belum berhasil menyediakan informasi pemilu yang lengkap, terbuka, dan mudah diakses. Data dan penjelasan tentang pesta demokrasi periodik ini tidak berkelanjutan dan tersebar. Situasi ini mempersulit pemilih untuk mendapatkan informasi publik pemilu yang resmi. Ketika laporan berita menjadi viral atau bertentangan satu sama lain, pemilih tidak memiliki informasi publik untuk diandalkan.

Berangkat dari ketiga isu tersebut, Perludem melalui dukungan program The Asia-Pacific Regional Support for Elections and Political Transitions (RESPECT) dari United States Agency for International Development (USAID) mengembangkan Electionhouse.org. Situs ini merupakan layanan informasi pemilu satu atap untuk skala regional Asia Pasifik. Melalui sejumlah menu, Electionhouse.org mencoba melayani pemilih agar terinformasi dan berdaya.

Situs ini mengalami peningkatan dalam skala regional setelah sebelumnya rumahpemilu.org berhasil dinominasikan dalam “The Bobs-Best of Online Activism 2016” DW Jerman sebagai situs advokasi berskala nasional untuk Indonesia. Sejak tahun 2012, rumahpemilu.org menyediakan layanan informasi dan data kepemiluan serta mengadvokasi pemberdayaan perempuan dan kelompok marjinal lainnya, khususnya pada Pemilu 2014 dan 2019 serta Pilkada.

Dengan konteks dan posisi yang demikian, Electionhouse.org menjadi bagian dari media alternatif yang mencoba menyeimbangkan media arus utama dalam ruang demokrasi. Bersamaan dengan pengumpulan dan publikasi informasi pemilu Asia Pasifik, Perludem meluncurkan Electionhouse.org pada momen Pemilu Indonesia 2024 termasuk diskusi publik bertajuk “Media Alternatif Mengawal Demokrasi”. Perludem mengundang narasumber dari berbagai media alternatif untuk membahas posisi, capaian, dan tantangan media alternatif dalam perhelatan demokrasi yang sebenarnya. Diharapkan kegiatan ini semakin menghubungkan dan memperkuat jaringan media alternatif sehingga dapat lebih berpengaruh dan berkesinambungan dalam pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok rentan dalam menjaga demokrasi.

Jadwal Acara

Acara ini akan diadakan pada :

Hari, tanggal : Jumat, 11 Agustus 2023

Waktu : 14:00-16:00 (Waktu Jakarta)

Tempat : https://us06web.zoom.us/j/82291451259?pwd=UHQ2UFJJY0lUQ09NSlA0VUlGVENUUT09

ID Rapat : 822 9145 1259

Kode Sandi. : 008872

 

Pembicara:

  1. Khoirunnisa Nur Agustyati, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)
  2. Luviana Ariyanti, Pemimpin Redaksi, Konde.co
  3. Brizza Rosales, Direktur Proyek Jaringan Hukum untuk Pemilu Jujur (LENTE)
  4. Pradipa Rasidi, Koordinator Proyek Riset & Hak Digital Engagemedia.org (Indonesia)

Moderator:

Nurul Amalia Salabi (Perludem)

Peserta:

  • Perwakilan lembaga mitra regional Asia Pasifik
  • Perwakilan lembaga mitra koalisi di Indonesia

*Kegiatan berlangsung menggunakan bahasa Inggris termasuk audio translator Bahasa Indonesia