Media Malaysia Dituntut Adil Beritakan Pemilu Ke-15

Media Malaysia Dituntut Adil Beritakan Pemilu Ke-15
Image credit: rumahpemilu.org

Koalisi untuk Pemilu yang Bersih dan Adil atau BERSIH menghimbau semua organisasi media penyiaran, khususnya RTM milik negara, Media Prima dan Astro, serta semua portal berita cetak dan online, untuk melakukan liputan media yang adil dan berimbang kepada semua partai politik dan calon independen dalam Pemilihan Umum Malaysia ke-15. Komisi Pemilihan Malaysia menetapkan 19 November 2022 sebagai hari pemungutan suara.

“Pemerintah sementara, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, harus memimpin dan menginstruksikan RTM untuk memainkan peran sebagai penyiar negara yang melayani semua orang di Malaysia,” kata Ketua BERSIH, Thomas Fann, sebagaimana rilis yang diterima electionhouse.org pada Rabu(2/11).

Media dalam pemilu dinilai dapat memengaruhi pilihan 21,1 juta pemilih. BERSIH mengusulkan tiga jenis program yang dapat disiarkan oleh televisi dan radio.

Satu, program politik partai. Media penyiaran memberikan slot, baik secara merata atau berdasarkan jumlah kursi yang diperebutkan, kepada semua partai politik dan calon independent untuk menyampaikan manifesto pemilu.

Dua, program debat kandidat perdana menteri. Sebelumnya tak ada debat kandidat perdana menteri di Malaysia. Program debat dipandang perlu untuk menunjukkan kemampuan dan pandangan para kandidat terhadpa isu-isu kebijakan publik.

“Meskipun ini akan menjadi hal baru dalam politik Malaysia, debat bukanlah hal baru di masyarakat kami. Sekolah dan universitas telah lama mengorganisir debat, dan itu adalah bagian dari proses pembuatan undang-undang di Parlemen,” tandas Thomas.

Tiga, program dialog partai politik. Dalam program ini, perwakilan partai-partai politik dan calon independent akan duduk bersama membahas isu-isu kebijakan publik.

“Inisiatif-inisiatif semacam itu tidak hanya informatif bagi pemilih, tetapi juga menumbuhkan budaya kesopanan baru di kalangan politisi. Partai-partai juga akan dipaksa untuk mengajukan kandidat yang lebih berkualitas, yang dapat mengartikulasikan dan mewakili partai mereka dengan lebih baik,” urai Thomas.

Ia menambahkan bahwa pemberian waktu tayang yang adil kepada partai politik merupakan bentuk pembiayaan publik tidak langsung kepada partai. Pembiayaan politik merupakan bagian dari reformasi keuangan partai yang tengah didorong di Malaysia. 

“Biarkan Pemilu Ke-15 didefinisikan sebagai pemilu yang membuka jalan menuju reformasi demokrasi yang lebih besar dengan menjadi yang pertama di mana semua partai politik dan independen memiliki akses yang setara ke media massa,” tutup Thomas. []

 
Avatar Author

Tentang Penulis
Amalia Salabi is a researcher at Perludem and electionhouse.org organizer. Amalia has an interest in women's issues, alternative politics, Islamic politics, election technology, and digital campaigns. Amalia's work can be read at Perludem.org. She loves read and watching movies.
Lihat Semua Post