Perludem dan The International IDEA Luncurkan Electoral Redistricting App

Perludem dan The International IDEA Luncurkan Electoral Redistricting App
Image credit: rumahpemilu.org

Rabu ( 27/7) Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dengan The International Institute for Democracy and Electoral Assistance (The International IDEA) meluncurkan Electoral Redistricting App atau ERA. Aplikasi ini didesain sebagai teknologi pembuatan daerah pemilihan (dapil) yang ditujukan untuk membantu proses pembentukan dapil sesuai dengan standar dan prinsip universal pembentukan dapil. ERA juga mendorong proses pembentukan dapil yang lebih transparan, aksesibel, dan partisipatif, karena setiap orang dapat memberikan masukan dalam proses pembentukan dapil.

“Dengan memanfaatkan aplikasi ERA ini, diharapkan proses pembentukan daerah pemilihan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah. Ada panduan step by step di aplikasi ini yang akan memudahkan pengguna di semua negara,” kata peneliti Perludem, Heroik Pratama pada acara peluncuran ERA di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Aplikasi ERA memanfaatkan peta digital dan sistem informasi geografis. Setiap orang yang akan menggunakan aplikasi ERA wajib memiliki dua data utama, yakni data shapefile yang berisikan data geospasial peta wilayah geografis dan atribut lainnya yang menjadi basis peta dasar dalam membentuk dapil. Kedua, data populasi dalam format .CSV untuk mengkalkulasikan besaran kuota kursi di setiap wilayah administrasi dalam pembentukan dapil.

Terdapat tiga fitur utama pada aplikasi ERA. Pertama, Knowledge Hub, yaitu portal informasi berisi dokumen teori dan praktik pembentukan dapil yang disertai dengan studi kasus di beberapa negara. Kedua, ERA Workshop, yakni aplikasi untuk membentuk dapil. Aplikasi ERA tersedia dalam bentuk offline dan online. Ketiga, Map Library, sebuah fitur yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengunggah hasil pembentukan dapil sehingga dapat dilihat oleh publik.

“Publikasi hasil pembentukan daerah pemilihan ini tidak wajib, tapi bersifat sukarela. Jadi, Ketika Bapak Ibu menyimpan hasil pembentukan dapil, hasil itu tidak bisa diketahui oleh siapapun. Kecuali Bapak Ibu mau membagikan kepada publik melalui Map Library,” jelas Senior Program Manager The international IDEA, Adhy Aman.

Pada fitur ERA Workshop sendiri, panduan yang diberikan secara step by step yakni sebagai berikut.

1. Parliamentary seat. Pengguna harus memasukan jumlah kursi parlemen dan besaran alokasi kursi di setiap daerah pemilihan yang akan dibentuk.

2. Standard deviation. Pengguna memasukkan batas toleransi deviasi dalam membentuk dapil yang tujuannya untuk menjaga prinsip proporsionalitas.

3. Map overlay. Pengguna memasukan detail tambahan pada peta wilayah, seperti jalan raya, aliran sungai, danau, pegunungan, dan kontur geografis lain yang ditujukan untuk memudahkan pengguna ketika akan menggabungkan antar daerah untuk menjadi suatu dapil. Langkah ini akan memudahkan pemilih untuk membentuk dapil sesuai prinsip contiguity atau kesatuan wilayah.

4. Pemberian nama dan warna untuk dapil yang sudah dibentuk oleh pengguna.

5. Ringkasan detail dapil yang berisikan informasi area, jumlah penduduk, kuota kursi, alokasi kursi, dan sisa alokasi kuota kursi.

6. Menyimpan file pembentukan daerah pemilihan yang sudah di buat dalam format .JSON dan .PDF.

Pembuatan aplikasi ERA juga ditujukan untuk membumikan isu pembentukan dapil di masyarakat. Selama ini, isu pembentukan dapil hanya dipahami oleh penyelenggara dan praktisi pemilu. Dengan adanya ERA, diharapkan masyarakat dapat mencoba mendemonstrasikan pembuatan dapil.

”Kami ingin isu pembentukan dapil ini menjadi diskursus yang lebih luas bagi siapapun yang memiliki ketertarikan pada isu tata kelola pemilu. Teman-teman bisa mengunjungi website

International IDEA untuk mengakses aplikasi ERA dan mencobanya,” tutur Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati.

Aplikasi ERA dapat diakses melalui link berikut https://www.idea.int/data-tools/electoral-redistricting-app.

 
Avatar Author

Tentang Penulis
Amalia Salabi is a researcher at Perludem and electionhouse.org organizer. Amalia has an interest in women's issues, alternative politics, Islamic politics, election technology, and digital campaigns. Amalia's work can be read at Perludem.org. She loves read and watching movies.
Lihat Semua Post